Lily Florencia
Ada beberapa orang yang menjadi murid saya belajar Uni-G di Zurich (Swiss) ini kerap kali mereka mengeluhkan soal pengaturan waktu antara pekerjaan di kantor atau bisnis – waktu untuk keluarga – Uni G Learning Time. Otomatis mereka yang sibuk dengan pekerjaannya dan karena memang tidak punya niat besar dalam mempelajari ilmu kesuksesan ini langsung saja dengan mudah tidak memberi prioritas pada pelatihan dan bisa ditebak akan berakhir pada ketidakaktifannya hingga berujung pada cancellation. Meskipun ini adalah salah satu cara perguruan Unisyn dalam menseleksi murid muridnya. Kualitas BUKAN kuantitas.
Pelatihan Unisyn dalam bentuk T3 dan sejenisnya lebih dari 70% adalah:
- Self Learning
- Self Exercising
- Self Practising
atau disingkat Self Study. Sudah tentu juga ada program Boot Camp yag melibatkan interaksi langsung antara student dengan Coach.

Jadi tidak benar bahwa seorang siswa harus 100% bertemu dengan coach. Interaksi itu tidak selalu harus berupa ‘tatap muka’ (face to face). Menjalin komunikasi setiap harinya adalah wajib, tetapi tidak harus berupa temu muka. Apalagi di jaman sekarang ada berbagai fasilitas cyber yang mendukung untuk itu; mulai dari voice phone (telepon), texting (SMS), email, online chatting hingga terakhir di tahun 2015 berupa BBM dan VOIP (Voice Over IP) misalnya melalui Skype.Bingung? Kok bisa? apa saja materinya sehingga bisa dilakukan sendiri?Padahal sudah sering kali disebutkan bahwa sebagian besar dari rekan rekan yang sudah sukses dari komunitas ini adalah sebagai hasil LDT3 (Long DIstance Training the Trainers). Kalau dulu saja di zaman sebelum dunia cyber muncul sudah bisa dilakukan, kenapa tidak bisa sekarang? Sudah pasti jadi jauh lebih mudah lagi.



