Monday, August 11, 2003

Dina & Enzo


    


Author: Ni Luh Sri Bagia
Pertengahan tahun lalu (2010), Dina (Esmeraldina T – 17th) dan Ferrari Enzo resmi gabung ke Klub. Keduanya ini murid SMA Tarakanita & Pangudi Luhur Jakarta, berpacaran. Dina kelas 1 SMA dan Enzo baru lulus. Awalnya mereka berdua dilatih oleh pak Bagus Putu Tantra dan mereka menamakan grupnya – Naruto. Namun di bulan Desember, baru belajar sekitar 3 bulan, pak Tantra dipindah tugas dari kantornya ke Bali.
Enzo ingin sekali dilatih langsung oleh seorang yg sudah EF dan yang dia kejar awalnya adalah Susi, tapi sicewek cantik ini ogah sebagai coachnya. Padahal Enzo sudah sempat sampai terbang ke Moskow hanya untuk ketemu Susi. Karena memang Enzo ini anak orang kaya, bapaknya orang Sulawesi kerja di World Bank dan ibunya orang Italy. Saya tahu, karena Susi terkenal paling anti dengan orang2 yang, jangankan untuk berlatih, untuk sekedar ketemu saja jika alasannya ingin ketemu dia hanya sebagai EF person. Kecuali orang itu ketemu dia tidak tahu dia orang yg EF.
Kemudian Susi merekomendasikan ke pak Sonny, yg sekarang bermukim di pulau Mauritius. Tapi Enzonya ogah. Dia ingin kalau tidak dengan EF yg no. 1 atau no, 2. Siapa no. 2? – Ashraf. Akhirnya dia menjadi murid Ashraf.
Dia mengira jika selama ini Ashraf itu terkenal suka melucu, bercanda, ladies’ man lalu pikirnya akan santai berlatih dengannya. Perkiraan itu meleset. Mereka, EF people yang dari perguruan 100% adalah punya warrior gen. Bisa ditebak, pelatihannya keras, penderitaan maha hebat. Singkatnya baru 2 bulan dilatih dia sudah kibarkan bendera putih. Padahal usianya masih muda, 19th. Akhirnya dia kembali ke tanah air dan sekarang ini tidak di perguruan, melainkan di Klub dan dengan Konsultannya langsung pak Mahendra.
Dina, putus latihan dari pak Tantra dia tadinya akan di bawah Innelita. Baru sempat bertemu sebentar, Inne dikirim ke Papua. Selama ini Dina membantu di Klub sebagai penerima email masuk untuk pak Mahendra dan tokoh kita, Aki. Karena sering ketemu Aki, Dina ini memohon terus untuk jadi murid langsung. Bukan saja Dina, tapi kedua orang tuanya (dulunya tidak mengizinkan Dina jadi anggota Klub) juga ikut meminta. Aki tidak berkenan, keberatan, karena dia sudah merasa muridnya banyak dan tidak ada waktu lagi. Nah ini lucunya. Dina meniru adegan di film film Shaolin. Terakhir waktu Aki datang ke sekretariat Unisyn di Kemang Residence di bulan Januari, si Dina berlutut dan bilang akan terus begitu sampai Aki menerima jadi muridnya. Tadinya Aki tidak percaya Dina bakalan sungguh sungguh. Aki sengaja pura pura keluar dulu dan bilangnya mau pulang. Kemudian sekitar 1 jam beliau balik lagi ke sekretariat dan masih menemukan DIna dalam posisi tadi, berlutut. Akhirnya bapak kita nyerah, geleng geleng kepala, jadi begitulah sejarahnya sampai Dina akhirnya diangkat sbg murid. Tapi Dina baru akan belajar bulan Juli ini, karena masih ikut summer course di Amerika.