![]() |
| Nirmala Sari |
- Cold Approach
- Brush Contact
- SQ 0: Casual
CASUALS II
Pelatihan di Perguruan Unisyn jika dirasakan susah sudah pasti susah. Namun sebenarnya sistem pelatihan di perguruan ini sudah dirancang sedemikian rupa agar TIDAK MUSTAHIL diikuti; tergantung dari sudut mana seseorang memandangnya. Perguruan ini ada jalan kemudahannya, jika tahu kiat kiatnya. Seharusnya seorang siswa/calon siswa perguruan senantiasa berpedoman pada firman Tuhan: “Karena sesungguhnya dibalik kesulitan itu ada kemudahan”. Namun nyata nyatanya sebagian besar orang cenderung memandang suatu kesulitan sebagai beban hidup yang wajib dihindari, bukan dihadapi; sebagai gangguan, hambatan, ancaman. Orang lebih memilih lari dari masalah bukannya berupaya mengatasi masalah itu. Unisyn mengajarkan murid murid motto: “You can run for your life, but you can’t hide”.

BUILDING GAPS
Masih ada hubungannya dengan tema di atas, sebelumnya sudah dibahas 4P4S atau 4 Pillars Four Success dan kesemua itu berdasarkan asumsi seorang calon siswa/siswa perguruan dalam proses membangun keempat pilar itu dengan kondisi NORMAL. Artinya sebelum dan selama memulai pelatihan, kondisi orang tersebut memenuhi Casual Criteria. Sekarang bagaimana jadinya jika orang tersebut ketika memulai atau setelah dalam berlatih keadaan 4 Pilar pribadinya tidak normal/abnormal? Keadaan ini disebut Building Gaps. Akan dibahas berikut ini.
PHYSICAL GAPS
Apa dan siapa saja yang diberikan dispensasi? Ada 2 kelompok, yang disebut Dispensation dan Disable.
DISPENSATION
Calon siswa/siswa yang:- Sudah cukup usia. Termasuk orang tua yang sudah hilang kekuatannya.
- Sakit adalah kondisi yang menyebabkan kesehatan seseorang hilang. Orang sakit yang khawatir bertambah sakit atau menjadi lambat kesembuhannya. Orang sakit yang tidak mungkin sembuh, yang tidak ada harapan kesembuhan (secara medis).
Para siswa/calon siswa yang kebetulan masuk dalam kelompok ini diperkenankan mencapai dibawah NORMAL TARGET yang ditetapkan perguruan sesuai dengan apa yang kami sebut AGED TABLE:
| AGED TABLE | AGES | HEALTH | WEALTH | MINDSET | SPIRIT | |
| Child | Mid Childhood | 6 > 8 | 100% | 0% | 10% | 0% |
| Late Childhood | 9 > 11 | 100% | 0% | 25% | 0% | |
| Juvenile | Teens | 12 > 14 | 100% | 0% | 40% | 0% |
| Teenagers | 15 > 17 | 100% | 25% | 55% | 10% | |
| Adult | Young Adult | 18 > 26 | 100% | 50% | 70% | 25% |
| Adult 1 | 27 > 31 | 85% | 75% | 85% | 40% | |
| Adult 2 | 32 > 40 | 70% | 100% | 100% | 55% | |
| Mature | Middle Adulthood | 41 > 48 | 55% | 100% | 100% | 70% |
| Middle Age | 49 > 65 | 40% | 100% | 100% | 85% | |
| Seniors | Seniors | 66 > xx | 25% | 100% | 100% | 100% |
KOMPENSASI
Terhadap kelompok kategori Dispensation ini Perguruan memberikan dispensasi tetapi ada kompensasi yang harus diberikan oleh siswa/calon siswa tersebut di Pilar ke 2; yaitu: penambahan besaran persentasi Abnormal Target diatas 100% (Normal Target). Misalnya orang tersebut diberikan dispensasi sebesar 40% dari Target Normal PST, maka ia di sisi FST wajib ‘menutupinya’ dengan Target 140%:
- Normal Target FST: 1 PI ~ Rp 35.000,-
- Abormal Target FST: 1.4 PI ~ Rp 35.000,- = Rp 49.000,-
Adalah seseorang yang keadaan fisik atau sistem biologisnya berbeda dengan orang lain pada umumnya, apakah menjadi kaum disable sejak lahir ataupun akibat mengalami suatu peristiwa.
Masalah – masalah yang berakibat pada seorang Disable:

- Fisik; Luka yang diderita dari suatu bencana dapat bersifat sementara maupun permanen; e.g. tuna netra, tuna rungu, tuna wicara, tuna daksa.
- Psikologis; Perubahan yang mendadak akan membuat seseorang merasa tidak siap untuk menerimanya. Hal ini seringkali akan membuat seseorang merubah atau menata ulang cara pandangnya terhadap diri sendiri.
FINANCIAL GAPS
Sudah dibahas sebelumnya bahwa perguruan ini masih belum bisa menerima calon siswa yang tidak punya penghasilan bulanan. Bahkan setelah menjadi siswapun jika mendadak siswa tersebut kehilangan penghasilan maka aktivitas pelatihannya dibekukan sementara (suspended).

Perguruan tidak mempersoalkan sumber penghasilan yang diperoleh seorang calon siswa/siswa sepanjang sumber penghasilan tersebut memenuhi 2 kriteria: Kosher (halal) dan legal. Juga perguruan ini tidak mempersoalkan seberapapun besaran penghasilan bulanan yang diperoleh calon siswa/siswa dalam bentuk bukan Extra Income, sebab perguruan hanya menitik-beratkan penerimaan bulanan yang datang dari Extra Income dan harus dari bisnis milik sendiri, bukan bisnis keluarga. Bisnis kongsian (bersama rekanan) masih diperbolehkan untuk sementara waktu.
MENTAL GAPS
Sudah dibahas sebelumnya bahwa perguruan ini tidak bisa menerima calon siswa atau siswa yang kemudiannya terbukti kecerdasan intelektualitasnya (Brain Intelligence) tidak mencukupi kriteria. Unisyn hanya mau menerima Casuals dengan IQ di atas rata rata, bukan IQ ‘jongkok’.
SPIRITUAL GAPS
Sudah dibahas sebelumnya bahwa perguruan ini tidak bisa menerima seorang atheist (tidak percaya Tuhan) sebagai Casuals. Perguruan masih tidak mempersoalkan seseorang yang memiliki masa lalu yang hitam sekalipun, asalkan orang tersebut ingin bertobat. Akan tetapi pintu masuk perguruan tertutup untuk kaum atheists.






























